HAL YANG MEMUNCULKAN KEPERCAYAAN DIRI
|
Sumber :http://blazerracing.blogspot.com |
Tahukah anda
bahwa jika seseorangn kehilangan kepercayaan dirinya maka dia akan hidup
dicekam oleh ketakutan. Ia akan merasa setiap orang lebih penting dan lebih
utama daripada dirinya. Ia akan hidup dalam bayangan orang lain sehingga
hidupnya tak luput dari kecemasan.
Harga diri tanpa
sebuah kepercayaan diri hanya akan menimbulkan kebimbangan. Orang percaya diri
tidak merasa takut. Tatapannya penuh kepercayaan. Ia tidak terpengaruh oreh
factor eksternak dan orang lain. Sebab ia pasti tahu kemana akan pergi. Dengan
kepercayaan diri, ia akan mampu melampaui setiap halangan. Dalam konsep diri ada beberapa hal yang perlu
kita pahami dalam memunculkan kepercayaan diri. Melaui artikel ini kita akan
coba untuk mengurainya dengan jelas satu-persatu. Namun untuk lebih memperdalam
pemahaman masing masing bagian dalam sesi awal ini kita hanya mengulas 2 bagian
yaitu konsep diri dan idoal.
KONSEP DIRI
Dalam konsep
diri ini meliputi pengetahuan, nilai-nilai yang di junjung tinggi, kebiasaan, dan
makna sesuatu menurut anda. Ketika dilahirkan seorang bayi tidak memiliki
bahasa yang diterima dunia. Bahasa yang dipahami oleh orang-orang disekitarnya.
Maka untuk pertamakali ia belajar kata “mama” dan “papa” yang setelah itu dilanjutkan
dengan belajar mengucapkan kata benda. Disinilah ia mulai mengumpulkan bahasa.
Jadi, konsep diri meliputi pengetahuan bayi tentang segala sesuatu, keyakinan,
dan nilai-nilai penting yang ia anut.
Konsep diri
tersebut memiliki tiga sifat utama antara lain :
a. sesuatu yang dihasilkan
sebab, konsep diri diperoleh melalui program. Yang anda dapatkan
dari keluarga, sekolah dan lingkungan. Jadi ada
program yang dijalankan untuk anda. Oleh karena konsep diri bisa dihasilkan,
berarti kita bisa mengubahnya sebab ia bisa deprogram.
b. sistematis
konsep diri ingin selalu berada pada
suatu tempat dan tidak ingin bergerak pada tempat yang lain. Ia melindungi
dirinya. Jadi ia memiliki system untuk melindungi dirinya. Dengan memperoleh
konsep diri juga mendapatkan bahasa, makna, dan pengetahuan anda telah memasuki
daerah “tenang” atau “aman”. Apabila anda keluar dari daerah tersebut atau
terjadi perubahan dalam hidup anda. Maka anda akan melawan keras. Sebab, ini
bertentangan dengan zona aman yang ada dalam diri anda. Daerah aman ini biasa
disebut sebagai “ area berbahaya” sebab jika seseorang telah merasa sangat
nyaman maka dia tidak akan lagi mengoptimalkan kemampuannya. Sebab dia tidak
tahu untuk apa lagi mengoptimalkannya, sebab dia telah bahagia untuk apa lagi
melelehkan diri?!.
c. Dinamis
Dinamis dalam konsep diri diartikan
untuk selalu berusaha menjadi lebih baik. Namun dengan syarat lebih baik
menurut konsepnya sendiri bukan menurut konsep orang lain.
Bagaimana melakukan perubahan dalam konsep
diri ?
Sebagaimana telah disampaiakn diatas,
konsep diri itu adalah sesuatu yang dihasilkan. Pertanyaanya, Apakah sesuatu
yang dihasilkan dapat diubah?. Tentu ya. Sebab, pada dasarnya konsep diri
diciptakan oleh orang tertentu seperti ayah atau ibu. Jadi, sangat mungkin untuk
diubah kita bisa saja mengubahnya dengan cara yang sesuai dengan kita.
Pertama kita harus belajar bahwa pendapat
orang lain tentang diri kita bukan, belum, dan tidak pernah menunjukkan diri
kita yang sesungguhnya. Sebab pendapat tersebut didasarkan pada nilai, aturan
dan pikiran orang lain, bukan nilai diri kita, Bukan pikiran kita, bukan pula
konsep kita tentang diri kita.
2.
Idola
Setiap orang pasti mempunyai idoal
interpersonal bagi dirinya. Setiap orang mengenal dirinya dengan baik, juga
dengan masalah yang dihadapinya. Dalam konsep idoal terbagi menjadi lima pilar
atau bagian.
a. Bagian ruhani : Kita memiliki idola interpersonal maka kita tahu
pasti apa yang kita inginkan.
b. Bagian kesehatan : Kita tahu apa yang kita inginkan masalah yang
kita hadapi dan karakter kesehatan diri
kita.
c. Bagian kepribadian : Kita mengetahui harga diri, termasuk bagaimana
merealisasikan harga diri tersebut.
d. Bagian karir dan pekerjaan : Kita tahu di bidang apa kita akan
meraih kesuksesan.
e. Bagian material : Kita mengetahui kemana hendak membawa diri kita.
Sebagian orang tahu pasti apa yang
diinginkan, tetapi tidak tahu bagaimana cara mencapainya. Karena mereka tidak
bisa mencapai tujuan yang digariskan, atau bahkan tidak berusaha mencapainya,
maka mulailah mereka membandingkan diri mereka dengan orang lain. Perbandingan
ini kana menghasilkan celaan. Bisa jadi mereka mencela nasib mereka sendiri
atau mencela orang lain.
Jika ia melihat orang lain di sekitarnya
mencapai sesuatu, mulailah ia membanding-bandingkan, kemudian mencela dirinya
sendiri. Akhirnya ia akan mengkritik. Kita harus waspada dan jangan sampai
terjebak dalam kondisi ini. Sebab jika memulai maka kita akan menghadapi
masalah besar.
Masalah besar tersebut dimulai dari 3 hal
utama :
·
Komparasi :
membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Ketahuilah jika itu kita
lakukan maka kita akan merugi. Sebab, kita telah membandingkan kelemahan diri
kita sendiri.
· Kritik : usai
membanding-bandingkan kita biasanya akan mulai mengkritik. Mengkritik segala
sesuatu dan mengkritik orang lain.
·
Mencela : ujung-ujungnya, kita
akan mencela orang lain.
Selama kita berfikir dengan benar,
kemudian focus dalam pikiran tersebut maka otak akan berkosentrasi dalam
pikiran tertentu. Sesuai hokum akal bawah sadar, akan terjadi hokum kosentrasi,
yaitu apapun yang menjadi focus perhatian kita, ia akan meguasai kita. Setelah
itu, memguasai perasaan kita. Selanjutnya berlakulah hukum tarik menarik, yaitu
bahwa apapun yang kita pikirkan dan menjadi pusat perhatian kita maka ia akan
kembali kepada kita dalam bentuk dan hasil yang sama.
Jadi untuk menumbuhkan rasa kepercayaan
diri diperlukan sebuah konsep diri dan konsep idoal yang mengarah pada sesuatu
yang positif sehingga tercipta tujuan yang positif dan dengan tujuan positif
tersebut akan menumbuhkan prilaku yang positif.
Sumber : Dahsyatnya Berperasaan Positif
oleh. Dr. Ibrahim Elfiky.
0 comments: