Siti Rohmatus Salikah : Santun & Berprestasi

18:30 Unknown 0 Comments


Ba’da isya’ beberapa bulan yang lalu, kami bersilaturahim ke rumah salah satu anak asuh kami ini. Begitu sampai di depan rumahnya kami ucapkan salam, dan terdengar jawaban dari seorang Ibu yang pada saat bersamaan membukankan pintu rumahnya untuk Team WALIMA. Rumah yang terletak di Desa Bakalan RT 03 RW 03 Tempel Krian Sidoarjo ini sangat sederhana, dan masih jauh dari kata layak untuk ditinggali. Begitu memasuki rumah tersebut, kami duduk lesehan di bawah, karena mau bagaimana lagi, ruang tamu yang saat itu kami gunakan ngobrol bersama tidak ada meja kursinya, bahkan lebih mengenaskan lagi, ternyata ruang tersebut adalah ruang yang juga mereka gunakan tidur setiap harinya sekaligus  sebagai ruang keluarga untuk memonton televisi. “ Ya beginilah keadaan rumah kami mas,” ucap sang ibu sambil tertunduk. “Alhamdulillah..ini sudah lumayan Ibu, masih banyak yang kurang beruntung karena harus tidur di kolong jembatan atau di emperan toko,” jawab kami membesarkan hatinya.


Begitulah sedikit gambaran kondisi rumah anak asuh kami yang bernama lengkap Siti Rohmatus Salikah. Anak asuh kami ini, saat ini duduk di bangku kelas 11 IPS di Madrasah Aliyah Al-Ihsan, di  Jl. Gubernur Soenandar Priyosoedarmo – Krian. Rohmatus, demikian ibunya memanggilnya, saat ini tinggal bersama ibu dan adiknya, setelah sang ayah meninggalkannya menghadap Yang Maha Kuasa. Sejak tahun 2012, sang ibu yang bernama Siti Asmunah yang berusia 38 tahun ini harus menjadi single parent. Ketidaksiapannya menghadapi ujian ini serta minimnya ketrampilan yang dimiliki sang ibu, membuatnya hanya bisa pasrah ketika pekerjaan yang bisa dilakukannya hanya menjadi seorang buruh tani. Dengan penghasilan yang sangat minim, sang ibu ini tetap bertahan dan berjuang menghidupi keluarganya.


Mungkin di antara pembaca ada yang bertanya, apakah dulu semasa hidup suaminya yang juga sang ayah dari adik Rohmatus ini keadaan ekonominya bagus ? Ternyata tidak juga pembaca, karena saat itu sang ayah sehari-harinya (maaf) hanyalah bekerja sebagai seorang pemulung. Kerja keras dan berada di antara tumpukan sampah yang tentu saja menjadi sarang kuman, membuat sang bapak jatuh sakit. Setelah diperiksakan ke puskesmas dan kemudian dirujuk ke rumah sakit daerah, serta melalui beberapa uji laborat akhirnya baru diketahui bahwa sang ayah terkena tumor otak. Dengan kondisi ekonomi yang sangat minim, tentu keluarga ini tidak mampu memberikan pengobatan yang layak, semkain lama semakin parah saja kondisi dang bapak, dan akhirnya Bpk. Moh. Syai'in, satu-satunya tulang punggung keluarga dalam ini, harus menghadap Sang Ilahi di usia 42 tahun, meninggalkan adik Rohmatus bersama ibu dan adiknya. Sungguh miris kami mendengar cerita sang ibu, dan beberapa saat kamipun terdiam seolah tak mampu melanjutkan interview ini.

Dari pernikahanannya, Ibu Asmunah dikaruniai dua orang anak, Rohmatus dan adiknya yang bernama M. Fathkul Munir, Kelahiran Sidoarjo, 24 Desember 2002 yang saat ini bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Hidayat Ulum - Krian.

Rohmatus sendiri setiap hari berangkat ke sekolah maupun pulang dari sekolah numpang bonceng teman-temannya yang mempunyai sepeda motor. Di sekolahnya, Rohmatus tergolong murid yang berprestasi, saat bertemu dengan kami dia tetap berusaha ceria dan selalu santun dalam bertutur kata. Rohmatus mempunyai kesenangan membaca, menulis dan pelajaran yang dia paling sukai adalah Geografi, sementara olahraga yang disukainya adalah volley ball. Dia bercita – cita saat menjadi seorang Guru/Dosen. Belaian kasih dan motivasi tentunya menjadi sesuatu yang sangat signifikan yang dibutuhkan oleh seorang yatim seperti Rohmatus ini, dan itu seyogyanya datang dari kita semua, khususnya dari para donatur dan lembaga penyantun anak yatim. Dan WALIMA,  sebagai salah satu lembaga penyantun anak yatim piatu dan dhuafa siap untuk bergandeng tangan dan bahu membahu bersama para simpatisan dan para donatur dalam memberikan perhatian baik secara materi maupun immateri untuk kepada mereka yang membutuhkan tanpa melihat latar belakang, suku, ras maupun agamanya. Kuatkan dan mudahkan kami semua Yaa Rabb..Amiin

0 comments: