HAL YANG MEMUNCULKAN KEPERCAYAAN DIRI

04:49 Unknown 0 Comments

Sumber :http://blazerracing.blogspot.com


Tahukah anda bahwa jika seseorangn kehilangan kepercayaan dirinya maka dia akan hidup dicekam oleh ketakutan. Ia akan merasa setiap orang lebih penting dan lebih utama daripada dirinya. Ia akan hidup dalam bayangan orang lain sehingga hidupnya tak luput dari kecemasan.
Harga diri tanpa sebuah kepercayaan diri hanya akan menimbulkan kebimbangan. Orang percaya diri tidak merasa takut. Tatapannya penuh kepercayaan. Ia tidak terpengaruh oreh factor eksternak dan orang lain. Sebab ia pasti tahu kemana akan pergi. Dengan kepercayaan diri, ia akan mampu melampaui setiap halangan.  Dalam konsep diri ada beberapa hal yang perlu kita pahami dalam memunculkan kepercayaan diri. Melaui artikel ini kita akan coba untuk mengurainya dengan jelas satu-persatu. Namun untuk lebih memperdalam pemahaman masing masing bagian dalam sesi awal ini kita hanya mengulas 2 bagian yaitu konsep diri dan idoal. 

KONSEP DIRI 
Dalam konsep diri ini meliputi pengetahuan, nilai-nilai yang di junjung tinggi, kebiasaan, dan makna sesuatu menurut anda. Ketika dilahirkan seorang bayi tidak memiliki bahasa yang diterima dunia. Bahasa yang dipahami oleh orang-orang disekitarnya. Maka untuk pertamakali ia belajar kata “mama” dan “papa” yang setelah itu dilanjutkan dengan belajar mengucapkan kata benda. Disinilah ia mulai mengumpulkan bahasa. Jadi, konsep diri meliputi pengetahuan bayi tentang segala sesuatu, keyakinan, dan nilai-nilai penting yang ia anut.
Konsep diri tersebut memiliki tiga sifat utama antara lain :
a.       sesuatu yang dihasilkan
sebab, konsep diri  diperoleh melalui program. Yang anda dapatkan dari keluarga, sekolah dan lingkungan.  Jadi  ada program yang dijalankan untuk anda. Oleh karena konsep diri bisa dihasilkan, berarti kita bisa mengubahnya sebab ia bisa deprogram.
b.      sistematis
konsep diri ingin selalu berada pada suatu tempat dan tidak ingin bergerak pada tempat yang lain. Ia melindungi dirinya. Jadi ia memiliki system untuk melindungi dirinya. Dengan memperoleh konsep diri juga mendapatkan bahasa, makna, dan pengetahuan anda telah memasuki daerah “tenang” atau “aman”. Apabila anda keluar dari daerah tersebut atau terjadi perubahan dalam hidup anda. Maka anda akan melawan keras. Sebab, ini bertentangan dengan zona aman yang ada dalam diri anda. Daerah aman ini biasa disebut sebagai “ area berbahaya” sebab jika seseorang telah merasa sangat nyaman maka dia tidak akan lagi mengoptimalkan kemampuannya. Sebab dia tidak tahu untuk apa lagi mengoptimalkannya, sebab dia telah bahagia untuk apa lagi melelehkan diri?!.
c.       Dinamis
Dinamis dalam konsep diri diartikan untuk selalu berusaha menjadi lebih baik. Namun dengan syarat lebih baik menurut konsepnya sendiri bukan menurut konsep orang lain.

Bagaimana melakukan perubahan dalam konsep diri ?
Sebagaimana telah disampaiakn diatas, konsep diri itu adalah sesuatu yang dihasilkan. Pertanyaanya, Apakah sesuatu yang dihasilkan dapat diubah?. Tentu ya. Sebab, pada dasarnya konsep diri diciptakan oleh orang tertentu seperti ayah atau ibu. Jadi, sangat mungkin untuk diubah kita bisa saja mengubahnya dengan cara yang sesuai dengan kita.
Pertama kita harus belajar bahwa pendapat orang lain tentang diri kita bukan, belum, dan tidak pernah menunjukkan diri kita yang sesungguhnya. Sebab pendapat tersebut didasarkan pada nilai, aturan dan pikiran orang lain, bukan nilai diri kita, Bukan pikiran kita, bukan pula konsep kita tentang diri kita.
2.                         Idola
Setiap orang pasti mempunyai idoal interpersonal bagi dirinya. Setiap orang mengenal dirinya dengan baik, juga dengan masalah yang dihadapinya. Dalam konsep idoal terbagi menjadi lima pilar atau bagian.
a.    Bagian ruhani : Kita memiliki idola interpersonal maka kita tahu pasti apa yang kita inginkan.
b.  Bagian kesehatan : Kita tahu apa yang kita inginkan masalah yang kita hadapi dan karakter  kesehatan diri  kita.
c.  Bagian kepribadian : Kita mengetahui harga diri, termasuk bagaimana merealisasikan harga diri tersebut.
d.   Bagian karir dan pekerjaan : Kita tahu di bidang apa kita akan meraih kesuksesan.
e.   Bagian material : Kita mengetahui kemana hendak membawa diri kita.

Sebagian orang tahu pasti apa yang diinginkan, tetapi tidak tahu bagaimana cara mencapainya. Karena mereka tidak bisa mencapai tujuan yang digariskan, atau bahkan tidak berusaha mencapainya, maka mulailah mereka membandingkan diri mereka dengan orang lain. Perbandingan ini kana menghasilkan celaan. Bisa jadi mereka mencela nasib mereka sendiri atau mencela orang lain.
Jika ia melihat orang lain di sekitarnya mencapai sesuatu, mulailah ia membanding-bandingkan, kemudian mencela dirinya sendiri. Akhirnya ia akan mengkritik. Kita harus waspada dan jangan sampai terjebak dalam kondisi ini. Sebab jika memulai maka kita akan menghadapi masalah besar.
Masalah besar tersebut dimulai dari 3 hal utama :
·      Komparasi : membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Ketahuilah jika itu kita lakukan maka kita akan merugi. Sebab, kita telah membandingkan kelemahan diri kita sendiri.
·   Kritik : usai membanding-bandingkan kita biasanya akan mulai mengkritik. Mengkritik segala sesuatu dan mengkritik orang lain.
·      Mencela : ujung-ujungnya, kita akan mencela orang lain.

Selama kita berfikir dengan benar, kemudian focus dalam pikiran tersebut maka otak akan berkosentrasi dalam pikiran tertentu. Sesuai hokum akal bawah sadar, akan terjadi hokum kosentrasi, yaitu apapun yang menjadi focus perhatian kita, ia akan meguasai kita. Setelah itu, memguasai perasaan kita. Selanjutnya berlakulah hukum tarik menarik, yaitu bahwa apapun yang kita pikirkan dan menjadi pusat perhatian kita maka ia akan kembali kepada kita dalam bentuk dan hasil yang sama.
Jadi untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri diperlukan sebuah konsep diri dan konsep idoal yang mengarah pada sesuatu yang positif sehingga tercipta tujuan yang positif dan dengan tujuan positif tersebut akan menumbuhkan prilaku yang positif.
Sumber : Dahsyatnya Berperasaan Positif oleh. Dr. Ibrahim Elfiky.

0 comments: