Waspada..! Depresi Pada Remaja

23:01 Unknown 0 Comments

Dalam kondisi secara umum seorang remaja yang terlihat tidak gembira merupakan hal yang biasa. Namun, perlu diwaspadai bila perasaan tidak bahagia tersebut terus berlanjut sampai melebihi batas waktu normal yaitu lebih dari dua pekan. Ada banyak alasan mengapa seorang remaja merasa tidak bahagia. Permasalahan keluarga, lingkungan yang penuh tekanan serta pergaulan yang berujung pada timbulnya gep terhadap status sosial hal tersebut dapat memicu depresi. Depresidapat berdampak pada munculnya perasaan merasa bersalah, menurunnya performa di sekolah, interaksi sosial, menyimpangnya orientasi seksual, maupun terganggunya kehidupan remaja di keluarganya.

Definisi Depresi
Depresi merupakan suatu gangguan psikologis yang ditandai dengan adanya perasaan sedih, putus asa, kehilangan semangat, merasa bersalah, lambat dalam berpikir, dan menurunnya motivasi untuk melakukan segala aktivitas, baik aktivitas yang merupakan rutinitas maupun aktifitas pendukung lainnya.

Adanya depresi pada remaja mempunyai beberapa gejala yang bisa kita diteksi secawra dini untuk kemudian dilakukan sebuah penanganan yang intensif, hal-hal yang perlu kita perhatikan dalam mendeteksi gejala awal depresi adalah sebagai berikut :

1.       Terjadinya  kencenderungan untuk Merasa sedih, cemas, dan tidak memiliki harapan.
2.       Tidak adanya nafsu makan, atau malah justru meningkatnya selera makan diluar batas normal  yang berdampak dengan penurunan maupun kenaikan berat badan dalam waktu singkat
3.       Sering terjaga di malam hari, Padahal  tidur sepanjang siang
4.       Menarik diri dari teman-temannya, bahkan bersikap murung dan tidak ada semangat untuk bergaul bersama teman-temannya.
5.       Menurunnya motivasi dan minat untuk sekolah maupun belajar yang berdampak pada anjloknya prestasi di sekolah.
6.       Bersiakap cenderung temperamen dan mudah tersinggung seperti menjadi sensitif terhadap kritikan.
7.       Rendah diri dan merasa sangat bersalah
8.       Konsentrasi menurun, sulit mengambil keputusan
9.       Memiliki pikiran untuk melakukan bunuh diri

Pengobatan Depresi Pada Remaja
Terdapat berbagai metode terapi yang dapat dilakukan bagi remaja yang mengalami depresi. Tenaga kesehatan dalam hal ini seorang psikolog akan mempertimbangkan metode yang tepat bagi masing-masing individu. Diantaranya dengan menggunakan cognitive behavioral therapy (terapi kecerdasan kognitif), psychodinamic psychotherapy, interpersonal psychoterapy, terapi supportif ataupun menggunakan obat-obatan.

Sedangkan bagi orang tua perlu ditekankan pada terjalinnya komunikasi yang baik dan intensif untuk menghindari terjadinya ganguan psikologi yang lebih berat lagi. Kita sama-sama tahu bahwa menjadi orang tua dari seorang remaja merupakan suatu tantangan tersendiri. Beberapa teknik komunikasi akan sangat diperlukan dan membantu orang tua dalam membasarkan anak remaja.

Dalam mendisiplinkan anak, tidak perlu dilakukan dengan cara menghukum dan membuatnya malu lebih lebih dengan memukul atau menghardik Hukuman dan rasa malu dapat membuat seorang remaja merasa tidak berguna dan akan memiliki kecenderungan untuk memberontak. Sebagai orang tua kita bisa menganti hukuman dengan membantu anak memberikan solusi dengan cara yang baik sehingga dalam diri anak remaja kita terbentuk sebuah kesadaran diri yang lebih baik.

Biarkan anak remaja anda melakukan kesalahan dan berusaha untuk menjadi seorang sahabat dalam mengidentifikasi kesalahan yang mereka buat sehingga kesalahan tersebut tidak dialaminya di kemudian hari. Jangan memperlakukan anak remaja anda secara overproteksi karena dengan memperlakukan mereka secara overprotektif akan membuat mereka berangapan bahwa diri mereka tidak mampu dalam mengambil kepetusan secara mandiri. Hal ini dapat membuat kepercayaan dirinya berkurang.

Berikan ruang bagi remaja untuk ‘bernafas’. Jangan mengharapkan atau bahkan memaksa mereka melakukan sesuatu sama persis sesuai keinginan anda selaku orang tua. Hal tersebuta akan membentuk karakter anak kita menjadi pribadi orang lain yang penuh dengan ketidaknyamanan dalam menjalani hidup. Biarkan mereka untuk menjadi diri mereka sendiri sedangkan kita sebagai orang tua bertindak sebagai penasehat atau tempat mereka dalam melakukan pertimbangan baik dan buruk.

Jika anda mencurigai bahwa anak mengalami depresi, berikan waktu untuk mendengarkan masalahnya. Meskipun ana berfikir bahwa masalahnya bukanlah permasalahan serius. Membuka komunikasi antara orang tua dan anak merupakan hal penting, apalagi ketika anak memperlihatkan gejala menutup diri. Luangkan waktu untuk mendengarkan masalah mereka tanpa kritikan ataupun menghakimi.

Jangan pula meremehkan apa yang mereka rasakan, kadang remaja mempunyai reaksi yang berlebihan terhadap suatu masalah tetapi sebaiknya orang tua coba mengerti bahwa apa yang mereka rasakan benar terjadi. Terkadang  remaja tidak mencari saran ataupun solusi atas masalah mereka, lebih kepada dukungan dan penerimaan saja, jadi apapun yang terjadi yakinkan bahwa anda akan selalu mendampingi dan membantu mereka kapanpun diperlukan. Ketika anak kita merasa siap untuk menyampaikan masalah mereka, jangan potong dengan interupsi ataupun berusaha mengatur, dengarkan saja cerita mereka. Bila memang masalah yang terjadi sudah diluar kemampuan sang remaja dan kita selaku orang tua, beritahukan kepada mereka tentang kemungkinan kondisi yang ada serta diskusikan cara alternatif lain supaya masalahnya dapat terbantu. (om)

0 comments: